YMCMB of M-CO
Senin, 12 Oktober 2015
Sabtu, 27 Juni 2015
Misspelling words
Kamis, 30 April 2015
Question tag
Question tag adalah pertanyaan pendek yang ditambahkan di akhir pernyataan (declarative sentence) untuk menanyakan informasi atau meminta persetujuan. Seperti idiom (ungkapan bahasa Inggris), question tag merupakan bagian yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari seorang native speaker. Walaupun grammar, pronounciation, dan intonation-nya baik, seseorang dapat mudah dikenali bukan sebagai native speaker jika tidak menggunakan question tag.
Rumus Question tag
linking verb “be”/auxiliary verb +/- not + pronoun
Keterangan:
linking verb “be” yaitu: is, am, are, was, were, sedangkan auxiliary verb berupa primary auxiliary verb (be, do, have) atau modal auxiliary verb (will, would, may, may, might, can, could, shall, should) yang cocok dengan verb pada bagian pernyataan.
Pronoun disesuaikan dengan subject pada bagian pernyataan.
Contoh Question Tag:
You love math, don’t you? (Kamu suka matematika kan?)
You don’t love math, do you? (Kamu tidak suka matematika kan?)
Pembentukan Question Tag
Berdasarkan general rule (aturan umum) positive question tag dapat mengikuti negative sentence (kalimat negatif). Begitu pula sebaliknya, negative question tag dapat mengikuti positive sentence (kalimat positif).
Question tag terdiri dari main verb (jika berupa linking verb “be”), dummy auxiliary verb “do/does/did” (jika main verb bukan berupa linking verb) atau auxiliary verb yang pertama (jika terdiri dari main verb dan satu atau lebih auxiliary) +/- not + subjek (pronoun) yang disesuaikan dengan kalimat utama.
negative sentence, positive question tagnegative sentence, positive question tag
Ahmad didn’t come late, did he?
(Ahmad tidak datang terlambat kan?)Ahmad came late, didn’t he?
(Ahmad datang terlambat kan?)
The man isn’t stingy, is he?
(Pria tsb tidak pelit kan?)The man is stingy, isn’t he?
(Pria tsb pelit kan?)
You haven’t finished your homework, have you?
(Kamu belum menyelesaikan PR-mu kan?)You have finished your homework, haven’t you?
(Kamu telah menyelesaikan PR-mu kan?)
They won’t attend the seminar, will they?
(Mereka tidak akan menghadiri seminar kan?)They will attend the seminar, won’t they?
(Mereka akan menghadiri seminar kan?)
Intonasi pada Question Tag
Tujuan dari penggunaan question tag adalah untuk menanyakan informasi atau meminta persetujuan. Ketika menggunakannya untuk menanyakan informasi, posisi speaker tidak tahu apakah informasi tersebut benar atau salah. Pada kondisi tersebut, question tag diberi penekanan dengan intonasi naik (rising intonation).
Adapun ketika question tag digunakan untuk meminta persetujuan, speaker yakin bahwa informasi yang diketahui benar, namun mengharapkan jawaban yang mendukung keyakinannya. Pada situasi itu question tag dilafalkan tanpa penekanan dengan intonasi turun (falling intonation).
Contoh Kalimat Question Tag:
You didn’t drink alcohol, did you? (Kamu tidak minum alkohol kan?)
Jika speaker tidak tahu apakah lawan bicaranya minum alkohol dan dia ingin tahu jawabannya, question tag diberi penekanan dengan intonasi naik.
Jika speaker hanya ingin tahu bahwa lawan bicaranya tidak minum alkohol dan hanya mengharapkan penegasan, question tag diucapkan tanpa penekanan dengan intonasi turun.
Sumber : http://www.wordsmile.com/pengertian-rumus-contoh-kalimat-question-tags
Causative have and get
Causative have dan get dalam bahasa Inggris bermakna memerintahkan/meminta seseorang untuk melakukan sesuatu. Have dan Get umunya dikenal sebagai konstituent kata yang tergolong kedalam kata kerja (VERB) yang memiliki arti mempunyai dan memperoleh. Have dan Get juga digunakan dalam percakapan sehari-hari oleh penutur untuk menyatakan hal yang telah lampau dan sesuatu yang telah dipahami sebagaimana contoh berikut ini
I have done already (saya telah selesai)
I get it (saya paham)
Namun selain untuk menyatakan hal – hal diatas, have dan get juga dapat digunakan untuk memerintahkan seseorang untuk melakukan sesuatu. Untuk itu mari kita pelajari lebih lanjut bagaimana membuat pola kalimat causative dengan menggunakan Have dan Get.
subject + have/has + Object (someone) + Infinitive
contoh kalimat:
I have him repair my mobile phone (saya menyuruh dia untuk memperbaiki ponsel ku)
Arham has Rian do the assignment (Arham menyuruh Rian memngerjakan tugas tersebut)
hal ini juga dapat dinyatakan dalam bentuk causative of things (bentuk perintah tanpa diikuti oleh obyek nama atau orang , berikut pola kalimatnya:
Subject + Had + Object (things) + Past participle
contoh kalimat:
(1) Adrian had the computer installed (Adrian menyuruh komputernya untuk diinstall)
(2) My teacher has a paper prepared (Guruku menyuruh untuk menyiapkan lembar kerja tugas untuk disiapkan)
pada pola ini, secara lexical (makna kamus) arti kata pada kalimat-kalimat di atas terlihat membingungkan. hal ini juga sering ditemukan dalam bahasa buku-buku tata bahasa Inggris(grammar), sehingga berdampak pada kejenuhan pelajar untuk membaca. untuk itu, penulis berinisiatif untuk membantu dengan memberikan penjelasan yang mudah dipahami.
pola diatas sebenarnya dapat diartikan dengan mudah, mari kita gunakan gaya bahasa yang umumnya digunakan. lihat pada contoh(1), kalimat ini dapat diartikan “Adrian telah meminta agar komputer milknya di install” dan pada contoh (2) kalimat ini berarti “guruku telah memerintahkan untuk menyiapkan lembar kerja tugas”. saya harap ini dapat sedikit membantu teman-teman pelajar.
selanjutnya mari kita membuat pola kalimat perintah dengan menggunakan Get
Subject + Get/Gets + Object (someone) + To + Infinitive
contoh kalimat:
I get her to open the window (saya menyuruh dia untuk membuka jendala)
The teacher gets his students to collect the assigment soon (Guru menyuruh siswanya untuk mengumpulkan tugas secepatnya)
dapat juga dinyatakan dengan menggunakan pola berikut:
Subject + Got + Object (things) + Past Participle
berikut contoh kalimatnya:
I got the window opened (saya meminta agar jendela dibuka)
He got the book page found soon (dia meminta agar halaman buku tersebut ditemukan segera)
Sumber : http://englishisabc-id.blogspot.com/2013/08/penggunaan-causative-have-dan-get.html
Selasa, 28 April 2015
Determiner
Determiner merupakan kata seperti the, a, an, some, that, these, dan masih banyak lagi.
Determiner muncul sebelum kata benda serta frase kata benda. Apa fungsi dari determiner?
Salah satu fungsi determiner yang paling besar adalah memperjelas keberadaan suatu kata
benda. Misalnya ada sebuah kalimat: I work in school (Saya bekerja di sekolah). Tanpa determiner, maka tidak ada kejelasan di sekolah mana ia bekerja. Namun, jika ia menambahkan I work in this school (Saya bekerja di sekolah ini). Maka jelas bahwa ia bekerja di sekolah ini.
Dalam bahasa Indonesia, kita juga menjumpai determiner. Di Bahasa Indonesia, terdapat kata
“sebuah” sebagai determiner yang paling sering digunakan. Contoh-contoh kata dengan determiner didepannya:
1. The beginning of my life is interesting.
2. I am a new mathematics teacher in this.
Determiner yang digunakan oleh kalimat pertama adalah the , sedangkan yang digunakan oleh kalimat kedua adalah a dan this . Determiner mempunyai posisi sebelum kata benda
Ada banyak hal dan akan saya sebutkan disini.
1. a, an, the
2. my, your, his, her, its, our, their, whose
3. each, every
4. either, neither
5. some, any, no
6. much, many; more, most
7. little, less, least
8. few, fewer, fewest
9. what, whatever; which, whichever
10. this, that, these, those,
11. both, half, all
12. several
13. enough
Di bawah ini, terdapat contoh kalimat dimana determiner. Contoh:
1. I have a new pencil.
2. Where is my notebook?
3. Their bikes are absolutely beautiful.
4. Several years ago, I left my home alone.
5. Both of my friends are smart.
6. You are only permitted to ask few more questions.
7. There many people visit my uncle’s home.
Jumat, 24 April 2015
Reflexive Pronoun
Reflexive Pronoun merupakan salah satu jenis pronoun atau kata ganti dalam bahasa Inggris yang merefleksipkan kembali pelaku dari suatu kalimat. Begitu kira-kira penjelasan simple mengenai reflexive pronoun. Untuk itu, Belajar bahasa inggris kali ini, akan melanjutkan pembahasan tentang pronouns (kata ganti) dengan mencoba menjelaskan Reflexive Pronoun.
A.Definisi Reflexive Pronouns
Reflexive Pronoun menurut Marcella Frank (1972: 22) pada bukunya “Modern English” mengatakan bahwa:
Reflexive Pronoun pronoun is a combination of –self with one of the personal pronoun or with the impersonal pronoun one. The most common use of the reflexive pronoun is as an object that “ reflects back” to the subject in other words, it has same identity as the subject.
Dari pengertian di atas, kita dapat menyimpulkan apa itu Reflexife Pronoun. Reflexife Pronoun adalah kata ganti yang digunakan untuk merujuk pada objek yang mencerminkan kembali (reflects back) subjek atau pelaku. Dengan kata lain reflexive pronouns berbicara tentang kegiatan (action) di mana subjek dan objek merupakan orang atau benda yang sama. perhatikan contoh di bawah ini:
-I see myself on the mirror.
-The door opens itself .
Kedua contoh di atas menunjukan bawah subjek 'I ' dengan objek 'myself ' merujuk orang yang sama dan subjek 'the door ' dengan objek 'itself ' merujuk pada benda yang sama.
B.Pembentukan Reflexive Pronouns
Reflexife Pronoun dapat dibuat dengan menambahkan kata '–self' (untuk tunggal /singlar) atau '–selves' (untuk benda jamak/plural) pada objective personal pronouns 'my', 'your', 'him', 'her', 'it', 'our', 'them'. Untuk lebih jelas pembentukan dari Reflexife Pronoun, silahkan teman-teman simak tabel dibawah ini, dan simak juga contoh yang ada untuk memahami penggunaan Reflexive Pronoun dalam kalimat.
Singular :
Personal
PronounReflexive
PonounContoh
IMyselfI will do it myself .
YouYourselfYou mustn’t blame yourself .
HeHimselfHe cut himself when he was shaving this morning.
SheHerselfMy mother burned herself when she was cooking.
ItItselfThe door opens itself .
Plural :
Personal pronounReflexive pronounContoh
YouYourselvesAll right friends . Don’t be shy, just help yourselves.
WeOurselvesHis birhday party was great. We enjoyed ourselves.
TheyThemselvesThey introduced themselves before the presentation begun
yesterday.
C.Penggunaan Reflexive Pronouns
Reflexife Pronoun mempunyai fungsi, diantaranya:
1. Reflexive pronouns mencerminkan kembali subjek, contoh:
- Toni cooks fried rice himself.
- He cut himself while shaving.
2. Reflexive pronouns juga bisa merujuk pada possesives (kepemilikan) dan objek, contoh:
- His letters are all about himself.
- I'm going to tell her a few facts about herself.
3. Reflexive pronouns menggantikan makna “alone”, contoh:
- Rini goes to Jakarta alone.
- Rini goes to Jakarta by herself.
4. Reflexive pronouns menjadi object, jika subject dan object adalah hal yang sama, contoh:
- I love myself.
- She encourage herself to do this.
5. Reflexive pronouns menegaskan orang yang dicerminkan, contoh:
- It's quicker if you do it yourself.
- I'll go and see the president himself If I have to.
REFLEXIVE PRONOUN
Personal
Pronoun
|
Reflexive
Ponoun
|
Contoh
|
I
|
Myself
|
I will do it myself .
|
You
|
Yourself
|
You mustn’t blame yourself .
|
He
|
Himself
|
He cut himself when he was shaving this morning.
|
She
|
Herself
|
My mother burned herself when she was cooking.
|
It
|
Itself
|
The door opens itself .
|
Personal pronoun
|
Reflexive pronoun
|
Contoh
|
You
|
Yourselves
|
All right friends . Don’t be shy, just help yourselves.
|
We
|
Ourselves
|
His birhday party was great. We enjoyed ourselves.
|
They
|
Themselves
|
They introduced themselves before the presentation begun
yesterday.
|