A. Timbangan pustaka
Timbangan pustaka adalah menimbang atau menilai hasil-hasil
penelitian yang telah Klasifikasi pembuatan resensi buku ilmiah yaitu
ringkasan, deskripsi, kritik, Perbedaan karangan ragam standart dan non
standart. Resensi buku lebih dikenal dengan istilah timbangan buku Resensi
adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang buku atau ulasan buku secara
tertulis yang mengemukakan pendapat seseorang tentang baik buruknya buku
ditinjau dari berbagai sudut. Resensi dapat dilakukan oleh siapa saja.
B. Timbangan Buku
Timbangan buku sama dengan kritik buku yaitu pertimbangan
atau pendapat tentang baik buruk sebuah karya yang dapat di sampaikan secara
tertulis maupun lisan oleh siapa saja. Bedah buku adalah pembicaraan mengenai
buku dengan melibatkan beberapa orang atau forum untuk berdiskusi, ada tokoh
atau bahkan pengarangnya sendiri ikut terlibat. Pendapat atau penilaian tentang
buku yang dibedah dapat disimpulkan lebih obyektif karena berdasarkan pendapat
umum.
C. Ringkasan
Ringkasan (precis) adalah suatu cara yang efektif
untuk menyajikan karangan yang panjang dalam sajian yang singkat.
”Precis” berarti ”memotong” atau ”memangkas”. Sebuah ringkasan bermula dari
karangan sumber yang panjang, yang kemudian dipangkas dengan mengambil hal-hal
atau bagian yang pokok dengan membuang perincian serta ilustrasi. Meskipun
begitu, sebuah ringkasan tetap mempertahankan pikiran pengarang serta
pendekatannya yang asli. Jadi, ringkasan merupakan keterampilan mereproduksi
hasil karya yang sudah ada dalam bentuk yang singkat.
Langah – Langkah Membuat Ringkasan :
a. Membaca naskah asli
b. Kalau perlu diulang beberapa kali untuk mengetahui kesan
umum tantang karangan itu secara menyeluruh. Penulis perlu juga mengetahui
maksud pengarang dan sudut pandang pengarang.
c. Mencatat gagasan utama
d. Pencatatan itu dilakukan dengan tujuan. Pertama, untuk
tujuan pengamanan agar memudahkan penulis pada waktu meneliti kembali apakah
pokok-pokok yang dicatat itu penting atau tidak; kedua, catatan ini juga akan
menjadi dasar bagi pengolahan selanjutnya. Tujuan terpenting dari pencatatan
ini adalah agar tanpa ikatan teks asli, penulis mulai menulis kembali untuk
menyusun kembali untuk menyusun sebuah ringkasan dengan mempergunakan
pokok-pokok yang telah dicatat.
e. Mengadakan reproduksi
f. hal yang harus diperhatikan bahwa dengan catatan tadi, ia
harus menyusun suatu wacana yang jelas dan dapat diterima akal sehat, dan
sekaligus menggambarkan kembali isi dari karangan aslinya.
g. Ketentuan tambahan
h. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar ringkasan
itu diterima sebagai suatu tulisan yang baik.
A). Sebaiknya dalam menyusun ringkasan dipergunakan kalimat
tunggal dari pada kalimat majemuk. Kalimat majemuk menunjukan bahwa ada dua
gagasan atau lebih yang bersifat paralel. Bila kalimat majemuk telitilah
kembali apakah tidak mungkin dijadikan kalimat tunggal.
B). Bila mungkin ringkaslah kalimat menjadi frasa, frasa
menjadi kata. Begitu pula rangkaian gagasan yang panjang hendaknya diganti
dengan suatu gagasan sentral saja. C). Jumlah alinea tergantung dari besarnya
ringkasan dan jumlah topik utama yang akan dimasukkan dalam ringkasan. Alinea
yang mengandung ilustrasi, contoh, deskripsi, dan sebagainya dapat dihilangkan,
kecuali yang dianggap penting.
D). Bila mungkin semua keterangan atau kata sifat dibuang.
Kadang-kadang sebuah kata sifat atau keterangan masih dipertahankan untuk
menjelaskan gagasan umum yang tersirat dalam rangkaian keterangan, atau
rangkaian kata sifat yang terdapat dalam naskah.
Tidak ada komentar: